Minggu, 15 Maret 2015

Jangan pernah berhenti berharap kepadaNya

Suatu ketika datang seorang murid di rumah gurunya. Murid itu datang dengan wajah sedih dan kebingungan. Hal ini disebabkan ia galau untuk menentukan jurusan kuliah yang akan ia ambil. Dia bercerita kepada gurunya dan menyampaikan pertimbangan-pertimbangannya.

"Pak, saya masih bingung dan galau dalam menentukan jurusan." Ungkap murid kepada sang guru.
"Lha kenapa? Lha kamu minatnya di bidang?" Tanya guru penasaran.
"Saya tidak tahu Pak. Hati saya selalu merasa galau." Ungkap si murid.
"Cobalah minta petunjuk Tuhan." Saran sang guru itu.
"Bagaimana caranya Pak?" Tanya murid.
"Ya kamu sembahyang." Jawab guru itu.

Murid itu sejenak berhenti memikirkan dan membayang tentang sesuatu.


 "Bagaimana bisa? Pak guru sendiri tahu kan bahwa saya itu murid yang bagaimana. Saya adalah murid yang nakal, suka berbohong, dan pasti saya banyak dosa, Pak."
"Apa hubungannya dengan saran saya tadi?" Tanya sang guru.
"Tuhan pasti tidak akan mengabulkan doa dan permohonan saya. Tuhan benci saya karena dosa-dosa yang saya lakukan." murid itu seolah berputus asa.
"Muridku, kalau Tuhan bersifat seperti apa yang kamu katakan barusan, berarti Tuhan itu jahat dan tidak memberi maaf." Jelas sang guru.

Si murid masih bingung dengan kata-kata sang guru.

"Maksud Bapak?" Tanya si murid
"Tuhan itu mempunyai 99 sifat. Salah satunya adalah Maha Pengampun. Tuhan itu Maha Pengampung. Tak peduli seberapa besar kesalahan dan dosa yang diperbuat oleh hambaNya, Dia pasti akan mengampuni." Nasehat sang guru.
"Benarkah?" Harap si murid.
"Tentu. Cobalah kamu sembahyang dan berdoa. Dia pasti akan mendengar doamu. Jangan pernah berhenti berharap kepadaNya" Jawab sang guru meyakinkan si murid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar