Sudah lama raja Arab mendengar kabar, bahwasanya tanah Jawa sangat
subur, gemah ripah loh jinawi. Kabar yang terdengar dari negeri Timur
itu, apa saja bisa tumbuh di belantara Jawa.
Lantas suatu ketika sang raja memutuskan diri untuk datang ke Jawa.
Akhirnya raja beserta rombongan di terima oleh para kiai Jombang.
Di Jombang, raja dijamu oleh para kiai dengan suguhan ketela rebus
dan kopi luwak yang sudah terkenal kelezatannya. Meski hidangan itu
terbilang sangat sederhana, oleh raja menu itu sudah dibilang sangat
luar biasa.
Raja sangat menyanjung-nyanjung makanan serta minuman itu karena di
negaranya belum pernah ada. Raja memujinya dengan super lezat.
Tiba-tiba raja penasaran dan bertanya kepada kiai, “Ma hadza ya Ustadz?" (Ini apa, wahai, Ustadz?)
Tiba-tiba raja penasaran dan bertanya kepada kiai, “Ma hadza ya Ustadz?" (Ini apa, wahai, Ustadz?)
“Hadzihi qahwah takhruju min sillitil luwak, ya Syaikh." (Ini kopi yang keluar dari dubur Luwak, ya Syekh,” jawab kiai.
source: nu.or.id
penulis: Syaiful Mustaqim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar